Kenapa grafik komputer dulu terbatas?
Tahukah kamu kenapa grafik di komputer lama seperti IBM sangat terbatas? Sebenarnya, kartu grafis zaman dahulu tidak secanggih sekarang. Di awal 1980-an, teknologi grafis masih sangat terbatas karena keterbatasan hardware, khususnya memori video yang sangat kecil dan kemampuan prosesor yang belum cukup kuat untuk mengolah tampilan kompleks.
Salah satu standar awal adalah CGA (Color Graphics Adapter), yang hanya mampu menampilkan 4 warna dalam resolusi 320x200 piksel. Bahkan dalam mode tertentu, hanya bisa 2 warna, biasanya hitam dan hijau, atau hitam dan putih. Ini membuat tampilan game dan software jadi sangat sederhana dan kaku. Tetapi dianggap canggih pada masanya.
Lalu datang EGA (Enhanced Graphics Adapter) di tahun 1984. Ini menjadi langkah besar karena sudah bisa menampilkan 16 warna dari total 64 warna yang tersedia, dan resolusinya meningkat jadi 640x350 piksel. Tapi tetap saja, ini masih sangat terbatas dibanding standar sekarang, dan hanya digunakan oleh komputer yang sudah di-upgrade dengan kartu grafis dan monitor yang mendukung EGA.
Kemudian muncul VGA (Video Graphics Array) pada tahun 1987, dan ini benar-benar mengubah segalanya. VGA mampu menampilkan hingga 256 warna dari total 262.144 warna dalam mode tertentu, dengan resolusi standar 640x480 piksel. Teknologi ini begitu kuat dan fleksibel sampai menjadi standar industri selama bertahun-tahun. Banyak game klasik seperti Doom, Monkey Island, dan Prince of Persia tampil jauh lebih bagus karena VGA.
Sebenarnya, keterbatasan grafik di masa itu bukan cuma karena teknologi semata, tapi juga karena harga hardware yang mahal dan kebutuhan yang belum terlalu tinggi. Komputer lebih banyak digunakan untuk mengetik, menghitung, dan pekerjaan bisnis, bukan untuk multimedia. Tapi yang keren, dari keterbatasan itu justru muncul kreativitas luar biasa, para developer game dan software menjadi sangat jago memaksimalkan apa yang ada.