Selamat Tinggal Skype
Setelah 22 tahun beroperasi, Microsoft mematikan semua layanan Skype pada 5 Maret kemarin, dan digantikan oleh Microsoft Teams. Skype adalah aplikasi paling terkenal untuk membuat panggilan video, sebelum Zoom menjadi lebih populer.
Bagi banyak orang, Skype bukan sekadar aplikasi, ia adalah bagian dari kenangan. Dari panggilan jarak jauh dengan keluarga, interview kerja pertama, hingga obrolan santai bersama teman, Skype pernah menjadi jembatan digital yang mempererat hubungan. Bahkan Skype menjadi frasa paling populer di awal 2010-an.
Namun, seiring waktu dan teknologi yang terus berkembang, Skype mulai kehilangan pamornya. Munculnya aplikasi seperti Zoom, Google Meet, dan tentu saja Microsoft Teams, yang lebih terintegrasi dengan ekosistem Microsoft 365, membuat Skype mulai terasa usang. Meski Microsoft sempat mencoba menyuntikkan fitur-fitur baru, arah fokus mereka sudah jelas, mengembangkan Teams sebagai platform komunikasi utama.
Keputusan ini tentu saja menimbulkan nostalgia, terutama bagi generasi yang tumbuh di era awal internet cepat. Logo biru Skype dan ringtone khasnya akan selalu punya tempat spesial di hati netizen lama.
Tapi seperti kata pepatah, setiap akhir adalah awal yang baru. Teams hadir dengan fitur yang lebih canggih dan fleksibel untuk kebutuhan kerja masa kini. Jadi meski kita mengucapkan selamat tinggal pada Skype, warisannya tetap hidup dalam bentuk teknologi yang lebih modern dan efisien.