Mengedit Sebelum Digital
Tahukah kamu bagaimana cara mengedit video sebelum software seperti Premiere Pro muncul? Dari memotong strip film fisik ke mesin editor VHS, mari kita bahas satu persatu.
Sebelum era digital, proses editing video jauh lebih teknis dan memakan waktu. Pada masa film seluloid, editor harus bekerja secara manual dengan memotong dan menyambung potongan film fisik menggunakan pisau khusus dan perekat. Setiap perubahan membutuhkan ketelitian tinggi, karena kesalahan bisa merusak film dan sulit diperbaiki. Proses ini dikenal sebagai editing linear, di mana urutan klip ditentukan sejak awal dan hanya bisa diubah dengan mengulangi proses dari awal.
Kemudian, dengan hadirnya teknologi video analog seperti mesin VHS, editing masih bersifat linear. Editor menggunakan dua mesin pemutar, satu untuk sumber rekaman dan satu lagi untuk merekam ulang ke kaset baru, dan mengoperasikan tombol record dan pause secara tepat waktu untuk menggabungkan adegan. Meskipun lebih cepat dibandingkan editing fisik, metode ini tetap membatasi fleksibilitas karena perubahan susunan adegan mengharuskan proses rekaman ulang secara keseluruhan.
Barulah dengan munculnya komputer dan software editing non-linear seperti Adobe Premiere, Final Cut, dan Avid pada akhir 1990-an, cara mengedit video menjadi jauh lebih mudah, cepat, dan fleksibel. Editor dapat memotong, menyusun ulang, menambahkan efek, hingga mengoreksi warna tanpa harus merusak materi asli. Digitalisasi ini membuka banyak peluang kreatif yang sebelumnya sulit dijangkau.