Sejarah NTSC, PAL, dan SECAM
Pernahkah kamu melihat video di YouTube, satu dengan frame rate 60fps, dan satu lagi dengan frame rate 50fps. Apa penyebabnya? Jawabannya terletak pada standar televisi analog yang digunakan di berbagai negara. Standar ini dikenal dengan nama NTSC, PAL, dan SECAM. Masing-masing standar memiliki sejarah dan peran yang berbeda di dunia penyiaran, dan perbedaan tersebut memengaruhi bagaimana video direkam, ditransmisikan, dan ditampilkan di layar.
NTSC adalah standar televisi yang pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1941. Standar ini digunakan di sebagian besar Amerika Utara, Jepang, dan beberapa negara lain. NTSC beroperasi pada 525 garis horizontal dan menggunakan frame rate 30fps (atau lebih tepatnya 29,97fps setelah pengenalan warna), yang sinkron dengan frekuensi listrik 60Hz yang digunakan di wilayah-wilayah tersebut.
Salah satu ciri khas NTSC adalah cara standar ini menangani sinyal warna. Pada awalnya, televisi hanya menyiarkan gambar hitam putih, tetapi dengan berkembangnya teknologi, muncul kebutuhan untuk menambahkan warna. Namun, penting bagi standar warna baru untuk tetap kompatibel dengan televisi hitam putih yang ada. NTSC berhasil mengembangkan metode untuk memasukkan informasi warna tanpa mengganggu sinyal monokrom, yang menjadi kunci sukses adopsi teknologi televisi warna di Amerika Serikat.
Untuk mengatasi beberapa kelemahan NTSC, terutama pada aspek kualitas warna, PAL dikembangkan di Jerman pada awal 1960-an. PAL banyak digunakan di Eropa, Asia, Afrika, dan Australia. PAL beroperasi pada 625 garis horizontal, yang menghasilkan resolusi lebih tinggi daripada NTSC, serta menggunakan frame rate 25fps untuk menyesuaikan dengan frekuensi listrik 50Hz yang umum di banyak negara.
Perbedaan utama PAL terletak pada sistem pengolahan sinyal warna. Dengan menggunakan teknik yang disebut "phase alternation", PAL mampu mengoreksi distorsi warna yang mungkin terjadi selama transmisi sinyal. Inilah alasan mengapa PAL sering dianggap memiliki kualitas gambar yang lebih stabil dan warna yang lebih akurat dibandingkan dengan NTSC. Namun, kekurangan PAL adalah konsumsi bandwidth yang lebih tinggi dibandingkan NTSC, meskipun ini tidak menjadi masalah signifikan pada saat itu.
Sementara NTSC dan PAL berfokus pada penyiaran di Amerika dan sebagian besar Eropa, SECAM dikembangkan di Prancis pada akhir 1950-an. Standar ini digunakan di Prancis, Rusia, dan beberapa negara lain di Eropa Timur dan Afrika. SECAM memiliki banyak kemiripan dengan PAL dalam hal frame rate dan jumlah garis, tetapi menggunakan metode yang sangat berbeda untuk menyandikan warna.
Sistem SECAM menyandikan informasi warna secara terpisah dalam frekuensi yang berbeda untuk merah dan biru, dengan warna hijau dihasilkan melalui metode kombinasi. Tujuan utama SECAM adalah mengurangi interferensi warna dan memastikan kualitas gambar tetap stabil dalam berbagai kondisi transmisi. Meskipun SECAM berhasil dalam hal ini, proses yang lebih kompleks membuatnya lebih sulit untuk diimplementasikan dan tidak sepopuler PAL.